ROV Robot Penyelam Laut Membantu Kecelakaan Lion Air JT 610

ROV Robot Penyelam Laut Kapal riset Baruna Jaya I (BJ1) milik Badan Penerangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat sorotan saat ikut serta dalam evakuasi kecelakaan pesawat Airasia. Kapal canggih ini dilengkapi berbagai peralatan seperti multibeam echo sounder yang dapat mendeteksi benda di bawah laut. Selain itu, terdapat sonar, dan magnetometer untuk membedakan antara logam atau gundukan biasa.

ROV Robot Penyelam Laut

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, Ridwan Djamaluddin mengakui; berkat peralatan mutakhir, sebenarnya pada hari pertama Baruna Jaya I telah menemukan objek dengan tinggi 3 meter di bawah laut tersebut, hanya karena tim menemukan jasad, maka hal itu menjadi prioritas mereka. Untuk memperlancar misi pencarian dan evakuasi, kapal menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV). Dengan ROV Robot Penyelam Laut tersebut, Baruna Jaya akan mencari dan membantu evakuasi pesawat Lion Air JT 610

Apa Sih, ROV Robot Penyelam Laut ?

ROV adalah semacam kendaraan bawah air yang dikendalikan dari jarak jauh dengan remote control, biasanya digunakan untuk pekerjaan dalam laut. Antara lain :

  • untuk tujuan dokumentasi
  • eksplorasi dasar laut, penanggulangan, penyelidikan, pencarian dan pertolongan (SAR)
  • pengeboran tambang, penggalian/penguburan bentangan kabel dan lain sebagainya

Alat ini juga dilengkapi dengan lampu dan kamera video, sehingga nantinya mampu untuk melihat dengan jelas dan merekam video di bawah air.

Sistem ROV Robot Penyelam Laut terdiri atas vehicle (atau sering disebut ROV itu sendiri), yang terhubung oleh kabel umbilical ke ruangan kontrol dan operator di atas permukaan air (bisa di kapal, rig atau barge). ROV dilengkapi dengan peralatan atau sensor tertentu seperti :

  • kamera video,
  • transponder,
  • kompas, odometer,
  • bathy (data kedalaman)
  • dan lain-lain tergantung dari keperluan dan tujuan surveinya.

Lihat penampakan robot ROV di dalam laut

ROV memiliki satu set pengapung besar di atas sasis baja atau aluminium. Pengapung itu biasanya terbuat dari busa sintetis. Di bagian bawah konstruksi terpasang alat-alat sensor yang berat.Kabel tambat berfungsi mengirimkan energi listrik serta data video dan sinyal.

Saat bertugas memasang kabel-kabel listrik tegangan tinggi, ROV biasanya ditambahkan tenaga hidrolik. Setiap sisinya akan mengeluarkan sonar untuk mendeteksi keberadaan benda di bawah laut. Ketika sonar mendeteksi adanya benda padat, maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi. Jangkauan sonar ROVĀ Robot Penyelam Laut hingga radius 60 meter.

Kemampuan ROV Robot Penyelam Laut

Berdasarkan ukuran, berat dan kekuatannya ROV dapat dibagi menjadi lima yaitu Micro-ROV, Mini-ROV, light Workclass, Heavy Workclass, dan Trenching/burial.
Saat perang, ROV seringkali diturunkan sebagai pemusnah ranjau yang mampu mendeteksi objek di dasar laut.Angkatan Laut Amerika Serikat adalah yang pertama mengutilisasi ROV dalam bidang militer. Mereka mengembangkan ROV khusus untuk mengangkat ranjau-ranjau di dasar laut dan menggunakannya pada peristiwa hilangnya bom atom di Spanyol pada kecelakaan pesawat di tahun 1966.

Sebelum tragedi Lion Air JT 610, ROV juga digunakan untuk mengangkat black box Adam Air di perairan Majene Sulbar dari kedalaman laut 2.000 meter. Selain kapal Baruna Jaya milik BPPT, kapal perang TNI AL juga ada yang dilengkapi ROV, seperti pada duo kapal pemburu ranjau, KRI Pulau Rengat 711 dan KRI Pulau Rupat 712. Bahkan, kabarnya dua kapal hidro oseanografi terbaru TNI AL buatan Perancis, OCEA OSV190 SC WB juga akan dibekali ROV Robot Penyelam.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *