Pengertian dan Penggunaan Multimeter

Pengertian dan Penggunaan Multimeter – Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan.

Pengertian dan Penggunaan Multimeter

Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter) dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO meter.

Sesuai perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki beberapa fungsi lain. Yuk simak detailnya apa saja sih dalam artikel Pengertian dan Penggunaan Multimeter.

Mengukur tegangan DC

o Atur Selektor pada posisi DCV.
o Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
o Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
o Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
o Baca hasil ukur pada multimeter.

Mengukur tegangan AC

o Atur Selektor pada posisi ACV.
o Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
o Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
o Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
o Baca hasil ukur pada multimeter.

Mengukur kuat arus DC

o Atur Selektor pada posisi DCA.
o Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
o Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
o Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
o Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
o Baca hasil ukur pada multimeter.

Lihat juga : Video Penggunaan Multimeter di Dunia Otomotif

Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap

o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
o Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
o Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
o Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.

Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR)

o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.
o Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.
o Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
o Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.

Mengecek hubung-singkat / koneksi

o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).
o Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.
o Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus. (*artikel Pengertian dan Penggunaan Multimeter)

Mengecek diode

o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
o Hubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.
o Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.
o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda rusak putus.
o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus katoda-anoda.(*artikel Pengertian dan Penggunaan Multimeter)

Mengecek transistor NPN

o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
o Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .
o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.

Kondisi pengecekan :
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
o Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
o Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan (*artikel Pengertian dan Penggunaan Multimeter)

Mengecek transistor PNP

o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
o Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.

Yang Perlu Diperhatikan :
o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
o Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.

Kondisi Pengecekan :
o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
o Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.
o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
Note  : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan (*artikel Pengertian dan Penggunaan Multimeter)

Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)

o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
o Hubungkan probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.
o Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula.
o Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor.
o Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.

Pengertian dan Penggunaan Multimeter

Ternyata banyak juga fungsi-fungsi lain Multimeter ini ya. Wawa kira cuma multimeter ini alat pengukur banyak jalan 🙁 . Mudah-mudahan artikel Pengertian dan Penggunaan Multimeter dapat bermanfaat bagi sobat wawa. Ditunggu share, komen dan feedback-nya ya. Sampai Jumpa….:-)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *